Dulu aku bertanya, mengapa namamu yang
berulangkali disebutNya dan kisahmu yang bertebar merambah hampir tiap surah
bahkan Allah menetapkan; kau terkisah untuk menguatkan jiwa hati dan rasa
seorang Nabi penutup masa. Ya, kini aku tahu.. betapa tak mudah menjadimu hai
Musa.
Mengemban risalah dalam keadaan yang serba tak sempurna kau tak fasih bicara, sulit berkata-kata dan sebab khilaf masa lalu, kau tersalah membunuh maka saat wahyu turun, air matamu menitik, tubuhmu berpeluh dalam kesadaran akan beratnya beban, kau mengeluh,
“Bicaraku gagap, lidahku kelu, aku takut mereka akan mendustakanku.. dan pada mereka aku berdosa sungguh, aku takut akan dibunuh"
Ya, kini aku tahu, sungguh tak mudah menjadimu sebab dalam keterbatasan itu, Allah berikan untukmu lawan penuh kuasa perbendaharaannya kaya, kerajaannya luas, tentaranya perkasa punggawanya setia, lagi taat, buta mengaku tuhan tertinggi, dia merasa berkuasa atas hidup dan mati dan kau.. kau terhutang budi masa kecil padanya.
Dan tahukah kau duh Musa, kelak kaum yang kau pimpin yang kau bimbing bebas dari perbudakan tiran yang menyaksikan sejuta kuasa Allah menaungi mereka akan berlomba membangkangi Allah dan mendurhakaimu?
Malam ini kususuri kisahmu, dan aku takjub atas takdirNya, masa lalumu tak sempurna, kau terpilih memikul risalah suci, dan kau didustakan sedang Muhammad dipilihNya dari pribadi yang terjaga sempurna dia memikul risalah dengan gelar al amin yang masyhur sudah tapi diapun tetap didustakan mungkin sebab itulah kisahmu selalu menjadi penguat hatinya di saat-saat berat, Muhammad mengenangmu dan melirihkan gumam,
“Semoga Allah menyayangi saudaraku Musa.. sungguh ia dicobai lebih menyakitkan dari ini”
Malam ini duhai Musa, kususuri kisahmu aku tersenyum, alhamdulillah, kau membuatku merasa beban-beban da’wah ini hanyalah seberkas kapas tapi di sisi lain, menelisik ceritamu, mataku basah,
“ahh.. surga, rasanya masih jauh, sangat jauh..”
sepenuh cinta. Salim A. fillah
Mengemban risalah dalam keadaan yang serba tak sempurna kau tak fasih bicara, sulit berkata-kata dan sebab khilaf masa lalu, kau tersalah membunuh maka saat wahyu turun, air matamu menitik, tubuhmu berpeluh dalam kesadaran akan beratnya beban, kau mengeluh,
“Bicaraku gagap, lidahku kelu, aku takut mereka akan mendustakanku.. dan pada mereka aku berdosa sungguh, aku takut akan dibunuh"
Ya, kini aku tahu, sungguh tak mudah menjadimu sebab dalam keterbatasan itu, Allah berikan untukmu lawan penuh kuasa perbendaharaannya kaya, kerajaannya luas, tentaranya perkasa punggawanya setia, lagi taat, buta mengaku tuhan tertinggi, dia merasa berkuasa atas hidup dan mati dan kau.. kau terhutang budi masa kecil padanya.
Dan tahukah kau duh Musa, kelak kaum yang kau pimpin yang kau bimbing bebas dari perbudakan tiran yang menyaksikan sejuta kuasa Allah menaungi mereka akan berlomba membangkangi Allah dan mendurhakaimu?
Malam ini kususuri kisahmu, dan aku takjub atas takdirNya, masa lalumu tak sempurna, kau terpilih memikul risalah suci, dan kau didustakan sedang Muhammad dipilihNya dari pribadi yang terjaga sempurna dia memikul risalah dengan gelar al amin yang masyhur sudah tapi diapun tetap didustakan mungkin sebab itulah kisahmu selalu menjadi penguat hatinya di saat-saat berat, Muhammad mengenangmu dan melirihkan gumam,
“Semoga Allah menyayangi saudaraku Musa.. sungguh ia dicobai lebih menyakitkan dari ini”
Malam ini duhai Musa, kususuri kisahmu aku tersenyum, alhamdulillah, kau membuatku merasa beban-beban da’wah ini hanyalah seberkas kapas tapi di sisi lain, menelisik ceritamu, mataku basah,
“ahh.. surga, rasanya masih jauh, sangat jauh..”
sepenuh cinta. Salim A. fillah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
roses tepi rumah.
kalau sekuntum pun dah cantik, kalau
banyak bertambah lah lagi cantik:)
jarak masa, atau tempat bukanlah penghalang untuk merasakan dua
hati saling menguatkan, kerana jarak yang dekat ataupun kadar pertemuan yang
selalu pun belum tentu boleh saling berpautan.kerana sebenarnya kedua hati itu
'jauh'.
tapi walau macam mana jauh pun kedua 'hati' itu, perlu cepat-cepat
didekatkan, kerana melayari kehidupan seorang diri tu tak mampu dilakukan oleh
sesiapa.
even Musa punya tubuh yang kuat sehingga seseorang terbunuh dengan
hanya sekali pukul, dia juga memerlukan Harun.
even Muhammad boleh dikatakan manusia paling tinggi akhlaknya.
tetapi tanpa Khadijah, Aisyah, Abu Bakar, Uthman, Umar dan Ali, belum tentu
Muhammad berjaya sehingga mampu membuka Madinah dan menawan semula Mekah.
apatah lagi manusia biasa yang tidak mempunyai semua kekuatan itu?
lagilah memerlukan bahu-bahu untuk disandarkan dengan harapan
untuk dipulihkan.
dan untuk awak,awak dan awak yang dekat, maafkan jika diri
terkadang membisakan kalian. mungkin compang camping pada hati ini, membuatkan
anda terasa 'jauh' walau sebenarnya jarak kita dekat.
dan untuk kakak yang jauh di sana, jarak hati kita tersangatlah
dekat. tetapi izinkanlah juga sebahagian yang lain merasakanmu 'dekat'.
kerana ain tahu, mereka juga memerlukan enna.
sebab nanti bila kita memang dipisahkan bukan hanya dengan jarak,
tapi lebih pada itu, kita masih saling merindui dan meyakini yang kita akan
dekat semula.tu yang kita ingin-inginkan, kan?
saat-saat peperiksaan makin dekat, banyak syndrome yang selama ni boleh je resists, tapi
masa ni pula susahnya lah.haih betul.
eh.sabar,sabar. mungkin ni ujian untuk dapat extra marks di sana kalau kita berjaya melawannya?
“ahh.. surga, rasanya masih jauh, sangat jauh..”
doakan,untuk semua berjaya dalam exam akademik kali ni, dan exams
kehidupan yang seterusnya..
doakan juga, sahabat kepada sahabat yang baru sahaja meninggal
dunia petang tadi:(
..dan Allah la sebaik-baik tempat bergantung:)
No comments:
Post a Comment
comments